Sebagaimana Kita mengetahui Bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk membantu peserta didik mengembangkan potensi diri mereka, baik jasmani maupun rohani, agar mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri.
Pada konteks Indonesia, hal yang berkaitan dengan perencanan pendidikan, Tujuan sampai pada pengevaluasian sistem pendidikan Indonesia telah jelas diaturkan pada UU No.20 Tahun 2003 yang pada intinya dijelaskan Bahwa pendidikan Indonesia harus melakukan Pengembangkan keterampilan dan karakter serta membentuk peradaban bangsa yang layak dalam rangka pembentukan kehidupan bangsa, dengan tujuan agar Peserta didik menjadi manusia yang beriman dan berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi masyarakat yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dalam Rangka Menjawab Harapan atas apa yang menjadi tujuan Pendidikan Indonesia diatas , tentu banyak hal tantangan yang perlu untuk di diketahui kemudian harus diterjemahkan untuk terus melakukan pembenahan menuju ke hal yang Lebih Baik
Bila berkaca pada data yang dirilis Worldtop20.org peringkat pendidikan Indonesia pada 2023 berada diurutan ke 67 dari 209 negara di dunia. Urutan Indonesia berdampingan dengan Albania di posisi ke-66 dan Serbia di peringkat ke-68.
Peringkat tersebut berdasarkan lima tingkat pendidikan, yakni Tingkat pendaftaran sekolah anak usia dini 68 persen, Tingkat penyelesaian Sekolah Dasar 100 persen, Tingkat penyelesaian Sekolah Menengah 91.19 persen, Tingkat kelulusan SMA 78 persen, dan Tingkat kelulusan Perguruan Tinggi 19 persen.
Survei Political Economic Risk Consultant (PERC) bahkan menempatkan Indonesia diurutan buncit dari 12 negara Asia. Survey ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia bahkan berada di bawah Vietnam, Negara yang notabene lebih kecil dari Indonesia.
Data diatas merupakan kenyataan Pendidikan Indonesia yang apabila disimpulkan memang Kwalitas Pendidikan masih sangat jauh tertinggal dan ini berdampak pada kurangnya penyediaan sumber Daya manusia yang mampu bersaing di Dunia global umumnya dan di Indonesia Khususnya.
Kompleksitas Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi serta tantangan kemajuan global saat ini adalah kenyataan yang harus terus diadaptasi oleh sistem pendidikan kita, dengan mendesain Kurikulum yang Berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang dalam bahasa Indonesia berarti Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika. mengapa demikian karena ini merupakan pijakan untuk bisa relevan pada Kemajuan industri saat ini. Bersamaan dengan itu juga harus di perkuat pendidikan kareakter dan Jiwa cinta tanah air.
Semua elemen pendukung dalam mencapai pendidikan yang Baik harus di maksimalkan kembali, seperti penguatan lembaga Pendidikan Tinggi yang mencetak Tenaga Guru, tenaga pendidiknya yang harus disejahterakan, Infrastruktur Fisik yang memumpuni untuk dijadikan sebagai laboratorium dalam menciptakan ekosisitem ilmiah serta mengasah spesifikasi keilmuan tertentu.
Daya dukung semua pihak dalam memajukan pendidikan adalah harga mati yang harus diseriusi, mulai dari kebijakan pemerintah yang Pro Terhadap kemajun pendidikan, Lembaga Masyarakat dan Organisasinya juga harus bahu membahu dalam menyadari dan menciptakan Iklim Pendidikan yang sehat dan berdaya saing.
Bila hal ini dilakukan, bukan Tidak mungkin Kemajuan Pendidikan Indonesia bergerak pada hal yang positif yang tentunya itu berdampak pada Peningkatan Sumber daya Manusia yang bardaya saing. Selain itu juga akan menstimulus kemajuan pada Banyak hal superti kemajuan ekonomi serta menciptakan masyarakat Madani indonesia.