Tidak banyak orang yang bisa merangkum bentang perjalanan karier birokrasi sekomplet pria kelahiran Padangsidimpuan, 20 Oktober 1953 ini. Di dalam “judul” sekretaris saja, dia mengabdi tidak kurang dari 12 tahun.
Tentu saja bukan sekretaris sembarang sekretaris; mulai dari Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Labuhan Batu dari tahun 1997 sampai 2001, berlanjut menjadi Sekretaris DPRD Sumatera Utara dari 2001 sampai 2006, dan mencapai puncaknya menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, dari tahun 2011 hingga memasuki usia purnabakti tiga tahun kemudian.
Pembawaannya yang tenang, kemampuan berkomunikasi dan membangun hubungan baik dalam bingkai tutur kata yang lembut membuatnya berhasil mengemban semua amanah itu dengan baik. Bisa dibayangkan, misalnya, bagaiamana rumitnya mengemban tugas menjadi sekretaris di lembaga legislatif, yang menjadikannya poros penghubung di antata dua kutub: lembaga eksekutif dan legislatif, dengan semua dinamikanya.
Selain ketiga pos penting di atas, Nurdin juga sudah mengemban berbagai amanah, merangkai karier dari bawah hingga ke puncaknya. Dia pernah menjadi Kepala Biro Hukum dan Inspektur Daerah di Pemprov Sumatera Utara.
Tidak saja di dalam lingkup pemerintahan, Nurdin juga aktif di berbagai kegiatan lain termasuk yang bersifat sosial kemasyarakatan. Setelah purnabakti, dia juga diberi amanah menjadi anggota dan Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi, Ketua Umum DHD Angkatan ’45 Sumut, anggota Majelis Wali Amanat USU, dan Anggota DKD Peradi Sumut.
Alumnus Fakultas Hukum dan Pascasarjana Manajemen USU ini juga tokoh sentral Pramuka di Sumatera Utara. Dia pernah menjadi Ketua Harian Kwarda Pramuka Sumut dari tahun 2011 sampai 2016, dan kemudian dipercaya menjadi Ketua Kwarda Pramuka Sumut dari tahun 2019 hingga 2024 mendatang.
“Dalam hidup ini kita harus terus belajar. Setiap hari adalah waktunya bersekolah, karena ikhtiar menjadi orang yang lebih baik dari hari ke hari itu tidak boleh putus,” katanya suatu ketika.
Telah mengikuti berbagai pendidikan, kursus, dan pelatihan, baik di dalam maupun di luar negeri, serta sederet tanda penghargaan yang telah diterima, memang telah menjadi bukti nyata betapa suami tercinta Hj Doharni Nurdin Lubis ini hidup dengan prinsip-prinsip itu.