Medan -Pengurus Majelis Pendidikan Kristen Indonesia Galatia Chandra menegaskan bahwa sekolah-sekolah kristen harus punya mimpi agar mampu meningkatkan kwalitas dan daya saing dengan sekolah lain. Hal ini disampaikan dalam ramah tamah dan diskusi dengan MPKW Sumut-NAD jumat 31 januari 2025 di medan.
Galatia yang berlatar belakang seorang pengusaha profesional menambahkan sekolah harus melangkah dari fasilitas dan keadaan yang dimiliki, jangan berpikir harus ada dulu ini dan itu maka melaksanakan proses peningkatan pendidikan, jadi dengan apa yang dimiliki sekolah terus bergerak dan berkembang sehingga nantinya dengan meningkatnya kwalitas sekolah akan dapat juga menambah pasilitas bahkan kesejahteraan guru.
Saya tertarik terjun langsung untuk membantu sekolah kristen untuk tumbuh berdaya saing dengan kemampuan yang saya miliki kata Galatia yang sudah menjadi penceramah motivasi di 47 negara.
Ketua MPKW Sumut-NAD Dr. RE Nainggolan, MM menyampaikan terimakasih kepada Galatia Chandra yang sudah hadir dan diskusi di sekretariat. Kami banyak mendapat masukan dari Bapak dalam menjalankan dan mengembangkan program MPKW yang baru dua bulan kami terima kata RE Nainggolan mantan sekda provsu menambahkan.
Dalam sesion diskusi Dra. Veronika Sitanggang, MPsi bidang kemitraan MPKW menyampaikan bahwa hubungan dan kerjasama antara yayasan, guru dan orangtua siswa harus dilaksanakan secara rutin sehingga banyak membahas hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan prestasi anak sekolah.
Diskusi berjalan penuh keakraban yang diawali dengan doa pembuka oleh Pdt. M. Simanjuntak yang dilanjutkan dengan perkenalan pengurus.
Hadir dalam diskusi tersebut diantaranya Drs. Edward Sitorus, MSi, Drs. Kasman Sembiring, MSi, Syafitra E.Tambunan, SE, MM,
Murbanto Sinaga, SE, MSi, Drs. Chandra Silalahi, MSi, Jadi Pane, SPd, MM Andriana Sitanggang, SH, MM, Dr Marojahan Simanjuntak, SH, MH.
Pada penghujung acara RE Nainggolan menyampaikan beberapa program terdekat seperti pelatihan kepala sekolah, lomba cerdas cermat, lomba guru dan sekolah terbaik, yang dilanjutkan dengan doa penutup oleh Kasman Sembiring
