Tokoh nasional yang juga Mantan Menko Marves RI dan saat ini Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, MPA (selanjutnya: LBP) bersama Ibu Dra. Devi Simatupang menerima salah satu Calon Ephorus HKBP yang telah mendeklarasikan diri yaitu Pdt. Maulinus Siregar, M.Th bersama Ibu Br. Lumban Tobing di Kediamannya, dan juga hadir Pdt. Nelson Siregar, Pdt. Agus Manullang. Dalam pembicaraan dan diskusi yang penuh dengan kekeluargaan itu Jenderal (Purn) LBP menitipkan empat agenda penting ke Pdt. Maulinus sebagai agenda HKBP kedepan untuk kebaikan HKBP di masa depan. Adapun keempat hal itu adalah, pertama, pembuatan sistem database HKBP holistik dan menyeluruh, inovasi dan adaptasi tata ibadah, perbaikan dan tata kelola yayasan pendidikan yang lebih baik, dan juga model pemilihan Ephorus HKBP kedepan harus lebih bagus dan mulia, tegas Jenderal LBP kepada Pdt. Maulinus Siregar. Saya rasa ini untuk kebaikan HKBP kedepan, tegas Jenderal LBP lagi kepada Calon Ephorus HKBP 2024 ini.
Dalam paparannya Pdt. Maulinus Siregar kepada LBP mengatakan konsep dan visi Bulus Mula Ulaon sudah menjadi prinsip pelayanan kami sejak menjadi pendeta. Konsep ini sedikit banyak dipengaruhi oleh pelayanan orang tua kami ketika beliau aktif melayani sebagai pendeta di HKBP. Ketulusan dan kesederhanaan dalam pelayanan mereka telah ikut membentuk prinsip pelayanan saya setelah menjadi pendeta. Namun, lebih dari itu, Bulus Mula Ulaon secara teologis dipengaruhi oleh Rasul Paulus dalam 2 Tesalonika 3. Permenungan kami atas teks ini: Bulus Mula Ulaon Tidak menjadi beban. Meskipun para pelayan hidup dari kemurahan Tuhan melalui warga jemaat, saya berprinsip untuk tidak menjadi beban bagi orang lain. Berapa punbalanjo, kita terima dengan ungkapan syukur kepada Allah.
Masih menurut Pdt. Maulinus kepada Jenderal LBP bahwa dalam prinsip saya, biarlah kita menerima apa yang patut kita terima. Semangat pelayanan seharusnya tidak diukur dari nilai parbalanjoon. Ketika menerima tahbisan kita sudah berjanji kepada Allah untuk mengerjakan tugas- tugas pelayanan ini tanpa memperhitungkan materi. Dapat dipercaya. Paulus adalah contoh rasul Kristus yang dapat dipercaya dalam mengemban tugas-tugas pelayanannya.
Kesetiaannya sebagai rasul tidak situasional. Ia setia memberitakan Injil baik atau tidak baik waktunya sampai akhir hidupnya. Ia menerima risiko diperlakukan tidak adil dan dipenjara. Sebagai pendeta, saya berusaha untuk selalu dapat dipercaya oleh Tuhan yang memberikan pekerjaan ini kepada saya. Dia yang menguatkan saya hamba-Nya. Tidak jemu-jemu berbuat baik. Dalam situasi apa pun, janganlah jemu-jemu berbuat baik. Kita semua adalah keluarga, kita semua marhahaanggi. Pelayan dan warga harus saling menopang. Dalam melayani gereja Tuhan, kita harus jauhi dendam, dengki, curang, iri, dan serakah.
Sebaliknya, teruslah berlaku adil, lembut (lambok), murah hati, dan santun. Bulus Mula Ulaon adalah motif. Pelayanan kita harus didorong oleh habuluson: kejernihan hati, kesederhanaan, kelemahlembutan, rasa cukup, integritas, murah hati, dan dedikasi, tegas Pdt. Maulinus Siregar lagi. Pdt. Maulinus Siregar sangat mengapresiasi masukan dan agenda Jenderal LBP untuk masa depan HKBP yang lebih baik lagi. Jenderal LBP sangat mengarapkan Sinode berjalan dengan baik dan untuk HKBP yang lebih baik kedepan lagi.