Kita sangat prihatin dengan kejadian Kebakaran di Kelurahan Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Pada hari Minggu tanggal 02 Februari 2025 pukul 09.45 WIB, dan saya mengharapkan semua warga yang terkena musibah ini tetap kuat, tegar, dan kami berdoa untuk semua warga yang jadi korban dari kebakaran itu. Hal itu ditegaskan oleh Jadi Pane, S.Pd, MM putra Parsoburan saat diminta tanggapannya mengenai kejadian yang membuat beberapa rumah terbakar. Saya harapkan, mari mendoakan semua warga Parsoburan karena mengalami kerugian, trauma dan juga kondisi psikologis yang kurang bagus, tegas Jadi Pane lagi.
Menurut keterangan warga, sebagaimana yang dikemukakan oleh Jadi Pane pada pukul 09.45 Wib terjadi kebakaran di unit rumah milik Bapak Roni Sakti Batubara yang di sewah oleh Ibu Anik untuk dijadikan rumah makan Makan Muslim, dan di duga awal kebakaran disebabkan korsleting listrik. Salah satu warga Desli Pardosi yang sedang berada dilokasi sangat menyesalkan Damkar tiba dari Balige setelah 9 rumah habis terbakar, padahal unit damkar ada stand by di parsoburan tetapi tidak berfungsi. Sudah seharusnya Pemkab Toba menempatkan Damkar disetiap ibukota kecamatan untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini. Penyebab Kebakaran diduga karena korsleting listrik.
Jadi Pane, S.Pd, MM dengan tegas mengatakan, saatnya Pemkab Toba melakukan evaluasi terhadap fungsi, tugas Damkar sebagai salah satu instrumen yang sangat vital dalam merespon bencana. Sekelas Kecamatan Habinsaran, tidak mempunyai sistem operasi Damkar, itu sangat aneh. Kita tidak mau memperkeruh suasana, tetapi ini adalah sebuah pengalaman, agar hal yang sama jangan terjadi dimananpun. Artinya, Damkar di Kecamatan, dengan kecepatan akses dan juga keberfungsian dengan normal harus bentul betul di berdayakan, tegas Jadi Pane.
Kepada semua warga Kecamatan Habinsaran, mari berdoa, ikut prihaton atas kejadian ini kareena ini adalah sebuah musibah yang menyentuh jiwa kita. Dan juga kepada semua anak rantau agar ikut berdoa, bahkan mau memberikan bantuan materil yang sifatnya menguatkan moral dan agar warga yang kena musibah bisa tegar, kuat, dan mendapat dukungan psikologis, tegas Jadi Pane lagi.
Adapun yang mengalami kerugian adalah Bapak Roni Sakti Batubara, OP. Nikolas Pardosi, Bapak Herbin sianipar, Bapak Barita sianipar, Op. Alex Lubis, Op. Claudya Pardosi, Bapak Sudirman sianipar, Bapak Lena siagian, Bapak Aldi sianipar, Nai Devi Br. Hutahaean dan yang lainnya