Mari menjadikan mahasiswa itu Partner dan mitra yang inovatif untuk menghasilkan Out put dan bukan sebagai objek yang hanya diajari melulu. Hal itu ditegaskan oleh Pdt. Dr. Ir. Frizt Sihombing, M.Th saat menjadi pengkotbah pada acara Rakornas BK2PTKI (Badan Koordinasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Kristen Indonesia BK2PTKI) di Aula FK Universitas HKBP Nommensen Medan dan Dituanrumahi UHN Medan, (Kamis, 7/11/2024) Pdt. Dr. Frizt Sihombing Firman Tuhan sangat tegas mengatakanTakut akan Tuhan sumber pengetahuan, dan Tuhan sangat anti dengan kebodohan, kata Pdt. Dr. Ir. Frizt Sihombing yang meru[pakan Doktor Theologi lulusan Jerman ini.
Pdt. Dr. Ir. Frizt Sihombing menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Kristen harus menjadi institusi yang mampu menjawab panggilan Tuhan, yaitu manusia yang jujur, manusia yang cerdas, manusia yang berpengetahuan, manusia yang berkarakter bagus. Sebuah perguruan tinggi Kristen pastilah bekerja untuk Tuhan, Untuk bangsa, dan untuk sesama, tegas Pdt. Frizt lagi.
Ditengah panggilan untuk membangun SDM yang berpengetahuan, maka Perlu pendampingan kepada mahasiswa. Keberhasilan Perguruan tinggi membangun kebersamaan, dan memberikan pendampingan tentu punya strategi. Seperti apa strateginya? Pertama, kitaa harus bersahabat dengan mahasiswa dan mengenal Dia, dan mengenal dunianya. Keywordnya Semua mahasiswa itu adalah Gen Z. Gen Z bekerja dengan teknologi, maka kita perlu beradaptasi dengan mereka. Kita harus ramah dengan teknologi. Perlu terobosan yang bagus dalam memahami genrasi Gen Z. Kalau kita bijak, mari ikuti gerakan gerakan spiral Gen Z. Gen Z multi aplicate talent, untuk itu penting adaptasi kita sebagai dosen.
Pdt. Frizt Sihombing mengatakan lagi marilah memahami Karakter Gen Z, kata kuncinya mereka sangat kreatif dengan basis teknologi. Kita harus pahami dan yakini bahwa Tuhan sangat anti dengan kebodohan. Mari menjadi Dosen yang low profile agar kita bisa bersahabat dengan mahasiswa. Kita dilahirkan dari pabrik yang berbeda, mahasiswa itu lahir di era Teknologi dan Media komunikasi yang cangggih. Kita Dosen lahir dari parbik yang bukan ramah teknologi. Untuk itu kita harus belajar dan berhikmad. Marilah sadar diri dan self kritik, kita harus belajar teknologi dan beradaptasi dengan dunia mahasiswa dengan basis Gen Z. Marilah belajar banyak. Tuhan lebih suka dengan orang yang lebih terdidik, berkhikad, Sekalipun Tuhan mencintai semua manusia, tegas Pdt. Dr. Frizt Sihombing mengakhiri kotbahnya.
Adapun panitia dari Rakornas BK2PTKI ini adalah Ketua, Dr. Adi Suarman Situmorang, M.Pd, Sekretaris Naomi Aritonang, S.Psi, M.Psi, Psikolog, Bendahara Dr. Ruth Simajuntak, S.Pd, M.Si.